Selasa, 01 Februari 2011

Pemuda perbatasan Masa depan Indonesia

Generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas?luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda yang menyandang permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat dan narkota, anak jalanan dan sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Oleh karena itu perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri.
Arah kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional menggariskan bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan, sehingga akan meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil guna.
Dalam hubungan itu perlu dimantapkan fungsi dan peranan wadah?wadah kepemudaan seperti KNPI, Pramuka, Karang Taruna, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Organisasi Mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi dan organisasi fungsional pemuda lainnya.
Dalam kebijakan tersebut terlihat bahwa KARANG TARUNA secara ekslpisit merupakan wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang bertujuan untuk mewujudkan generasi muda aktif dalam pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada khususnya.
 
ACTION SEBAGAI UPAYA TANGGUNG JAWAB GERAKAN PEMUDA

Menilik dari problem bangsa yang kian hari kian mengkhatirkan, maka perlu kiranya disusun grand startegi pemuda Indonesia yang lebih praksis dan bersifat real.
Hal ini perlu dilakukan guna menangkis stigma negatif yang melekat di dalam diri pemuda beberapa waktu terakhir.
Langkah-langkah strategis yang bisa dilakukan pemuda untuk menjaga NKRI adalah pertama, merekatkan kembali kohesi nasional, yaitu dengan memperkukuh persatuan dan kesatuan yang tidak bisa dilakukan secara parsial, dan harus melibatkan semua komponen bangsa.
Langkah ini bisa dilakukan dengan menghimpun generasi muda dalam kegiatan nyata yang jauh dari kepentingan golongan, untuk lebih praktis bisa dilakukan simposium dan sarasehan pemuda yang diisi dengan kegiatan-kegiatan sosial budaya, media yang paling efektif untuk membangkitkan persatuan dan kesatuan pemuda adalah seni budaya, yang berlandaskan pada nilai-nilai budaya bangsa, karena itu perlu di rumuskan jenis dan bentuknya.
Kedua, melakukan reorientasi dan revitalisasi wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan bangsa, serta integrasi nasional. Perlu di sadari, terjadinya berbagai stagnasi dan distorsi dalam kehidupan kebangsaan ini menuntut peran pemuda dengan serius untuk kritis dan selektif terhadap berbagai aliran politik yang masuk.
Terlebih saat ini politik partai politik dan politik aliran sudah mulai merambah masuk dengan derasnya kesetiap pelosok tanah air, sehingga hal ini memungkinkan terjadinya pergesekan kepentingan antar kelompok dan golongan. Menurut penulis, pemuda Indonesia harus mengambil peran yang strategis dalam menghadapi gelombang politik ini.
Namun, harus diingat bahwa peran yang dimainkan pemuda bukan dalam artian parsial dikotomis, melainkan peran yang konstruktif dan holistik.
Aksi-aksi yang lebih detail dapat penulis kemukakan secara garis besar sebagai berikut :
1. Mengadakan kajian dan memberi solusi pemikiran terhadap berbagai isu aktual dan kebijakan pemerintah yang menyangkut kehidupan rakyat banyak.
2. Membangun silaturahim yang berkelanjutan antara Pemuda dengan intitusi legislatif, eksekutif, yudikatif, ormas dan     LSM sebagai upaya menyamakan visi, misi mengawal reformasi pembangunan di segala bidang.
3. Mensinergikan seluruh potensi Pemuda seperti politisi, birokrat, pengusaha dan intelektual untuk mengemban misi pencerahan bangsa.
4. Membentuk posko-posko gerakan anti korupsi dan penyalahgunaan jabatan (abuse of power) dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih (good governance).
5. Meningkatkan kepekaan Pemuda terhadap persoalan-persoalan pembangunan dan politik lokal, dalam rangka melakukan social control sekaligus sebagai social support terhadap seluruh proses pembangunan nasional di segala bidang.
6. Membangun kekuatan Pemuda yang berperan sebagai tenda besar bagi pemuda Global khususnya dan umat manusia pada umumnya dalam rangka mengemban misi indonesia berdaulat NKRI.
7. Membentuk dan mengembangkan simpul-simpul aksi kepedulian terhadap berbagai persoalan umat menuju kearah kesejahteraan bersama.
8. Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga dalam rangka meningkatkan kualitas Pemuda, baik dalam bidang IPTEK maupun politik, birokrasi, pengusaha dan intelektual.
9. Proaktif membangun dan mengembangkan solidaritas umat dan manusia terhadap berbagai persoalan regional dan nasional yang menyangkut ketidakadilan, HAM dan kemanusiaan atau SARA.
(oleh :Riky Rinovsky-Kompasiana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar